KEPEMIMPINAN
Dosen: BP. ULIN
Tujuan:
BP. Stevanus
Sifat kepemimpinan
Teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ralph M. Stoqdill yang dikutip Daniel C. Fieldman dan Hugh J. Arnord. Dalam bukunya managering individuals & group behavior in organization. Mereka mengelompokkan ke dalam 3 macam:
Dosen: BP. ULIN
Tujuan:
- Memperluas cakrawala serta membantu kita meningkatkan kemampuan/kompetensi sebagai seorang pemimpin;
- Mengusahakan peningkatan sikap dan kepribadian (memberikan support/dorongan pada orang lain) serta meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan;
- Mengusahakan para pemimpin yang juga merupakan panutan/contoh yang berkemampuan memimpin, membina organisasi serta mengembangkan tugasnya berdasarkan prinsip-prinsip organisasi dan manajeman yang efisien dan rasional.
3 Prinsip
Kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara
- Ing ngarso sung tulodho : yang didepan memberi contoh
- Ing madyo mangun karso : yang di tengah member dorongan
- Tut wuri handayani : yang di belakang mengikuti
Prinsip manajemen, Planning, organizing,
staffing, controlling, coordinating, budgeting, actuating.
Pemimpin harus mengerti mengenai
organisasi dan manajemen.
Saat
ini kepemimpinan memasuki 2 era
Bila dilihat secara konseptual leadersip pada dasarnya
menghadapi 2 era yaitu:
- Era Global yaitu dimana suatu Negara/pemerintahan sudah tidak tampaklagi batas-batasnya. Tidak ada batas antara 1 negara dengan Negara lain. disini harus ada interaksi dan jaringan. Ex: konflik di Myanmar islam Rohingnya.
- Era otonom yaitu era lokal ex: kasus Munir.
Ke dua era ini memiliki pengaruh besar terhadap
leadership.
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
- Super Leadership adalah tipe kepemimpinan yang mengarahkan orang lain untuk memipin dirinya sendiri. Tipe pemimpin seperti ini dikenal juga sebagai pemimpin yang memberdayakan orang lain (empowerment). Pemimpin menjadi super karena memiliki kekuatan dan kearifan terhadap semua orang dengan membantu para bawahannya untuk mampu melepaskan diri dari ketidakmampuan dan menyalurkan seluruh kemampuan dari pengikut/dari bawahannya dengan baik. Jika dilihat kepemimpinan ini bertugas membantu bawahannya karena ketika bawahannya mampu maka beban pemimpin akan berkurang dan disini pemimpin dapat melihat apa bawahannya dapat mengatur, mengelola dan memimpin dirinya sendiri. Disini pemimpin yang super selalu member pengetahuan manajemen tentang bagaimana pemimpin mengelola dirinya sendiri kepada bawahannya agar bawahannya mampu. Agar bawahannya lebih percaya maka pemimpin harus mempunyai learning organization. Dan disini ketika pemimpin mampu memberdayakan bawahan maka akan muncul self leadership. Super leadership melipat gandakan kekuatan yang dimiliki melalui kekuatan orang lain, dengan kata lain tugas dari super leadership adalah membantu bawahan untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki bawahan untuk disumbangkan sepenuhnya pada organisasi. Maksudnya disini pemimpin super melipatgandakan kepemimpinan melalui kepemimpinan orang lain melalui pemberdayaan bawahan sehingga disini pemimpin selalu berusaha memerdayakan bawahannya.
- Self Leadership merupakan suatu strategi yang menciptakan pemimpin-pemimpin sehingga dapat memudahkan suatu pekerjaan. Self leadership adalah sebuah strategi yang difokuskan pada perilaku (yang dapat meningkatkan kemampuan) dan pikiran yang bisa digunakan untuk menghasilkan self enfluence (pengaruh). Pengaruh ini dapat dijadikan dasar untuk mempengaruhi orang lain.
- Empowerment berfungsi sebagai “minyak pelumas” bagi bawahan untuk mempraktekkan pengetahuan yang mereka miliki. Artinya para bawahan diberi kewenangan untuk membuat keputusan-keputusan atau membuat kebijakan dengan kata lain para bawahan harus diberei kebebasan untuk memimpin diri mereka sendiri dan diberi kemampuan menangani pekerjaan yang dihadapi dengan kewenangannya yang cukup.
Ketika kewenangan dan kemampuan cukup maka akan
dapat membuat dan melaksanankan kebijakan. Kemampuan dan kewenangan siberikan
sesuai dengan jabatan, posisi dan pekerjaanya.
Disini pemimpin super harus berpikir strategis
karena masalah bisa muncul tiba-tiba, dan disini pemimpin juga harus mempunyai
rencana jangka panjang.
Seorang pemimpin yang selalu berpikir strategis
(orang yang selalu memperhatikan sikon dan SWOT) super yang ingin mengembangkan
kemimpinannya makaia membagi ke dalam 3 waktu:
- Sekarang (apa yang dihadapi sekarang). Disini pemimpin harus mencermati masalah yang ada baik internal/eksternal untuk dapat melihat masalah melalui analisis SWOT.
- Bagaimana/ apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah gerakan. Gerakan ini dieujudkan dalam benyuk misi. Agar misi dapat berjalan dengan baik maka harus ada policy. Disini kebijakan harus dituangkan kedalam pogram agar kita punya kemampuan daya saing. Disini program harus dilaksanakan sehingga muncul aktivitas dan aktivitas ini merupakan langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
- Future. Seorang pemimpin yang berpikir kedepan adalah pemimpin Visioner. Ia sudah mengetahui gambaran kedepan. Visi harus dijabarkan kedalam achievement (hasil yang diperoleh dari misi) di mana di dalam setiap program mempunyai tujuan dan didalam aktivitas terdapat target yang harus dicapai.
Berdasarkan
beberapa pemikiran tersebut ada beberapa tipe kepemimpinan yang berkembang:
- The strong man, merupakan tipe pemimpin yang menggunakan kewenangan yang dimilikinnya untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut tunduk/patuh pada pemimpin. Muncul pada abad 21.
- The transaction, adalah tipe kepemimpinan yang lebih mementingkan pertukaran hubungan dengan yang lain. pemimpin dengan tipe ini mempengaruhi melalui ganjaran/reward
- Visionary, adalah tipe kepemimpinan yang diartikan sebagai kepemimpinan yang memiliki visi kedepan dan diharapkan mampu menopang apa yang akan terjadi di masa yang akan dating. Pemimpin seperti ini lebih melihat/menggambarkan sesuatu berdasar isu yang dihadapi. Disini pemimpin menempatkan perubahan sebagai alat untuk melangkah ke depan. Karena perubahan menggambarkan yang kurang baik menjadi lebih baik.
Di dalam kepemimpinannya super harus memiliki
pengaruh (power). Peran power dalam oragnisasi sangat penting terutama
berhubungan dengan keinginan membangun kepemimpinan yang efektif yang bisa
diukur melalui peningkatan kinerja. Pada dasarnya power yang sifatnya
intangible (tidak bisa dirasa/dilihat) adalah sebuah alat yang dipakai oleh
para pemimpin untuk mempengaruhi para pengikutnya. Melalui power itu pemimpin
bisa menggerakkan bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Power dapat
diperoleh melalui 2 cara:
- Position power: Nampak karena punya jabatan ex: polisi, dekan
- Personal power: pribadinya ex: pengetahuannya luas, ekahlian komunikasi
Terdapat 3 Ciri
Pemimpin
- Pemimpin tidak pemarah
- Pemimpin mempunyai kepekaan sosisal (kepedulian social yang tinggi), loyality tinggi
- Tidak pernah emosional
Cara
Menjadi Pemimpin
- Dengan menguasai prinsip-prinsip, konsep danteori dan mengkaitkannya dengan pengalaman karena pengalaman adalah guru terbaik. Bila suatu kepemimpinan menginginkan keefisienan maka harus terencana.
- Menguasai prinsip, konsep dan teori dengan melihat keberhasilan kepemimpinan orang lain dan mengkaitkannya dengan pengalaman karena dengan pengalaman orang lebih bisa mengembangkan diri.
2 Cara
Menghadapi Pegawai Yang Tidak Loyal
- Face to face
- Memberi porsi pekerjaan sesuai dengan kemampuan (cara bekerja)
Cara Mempertimbangkan
Pemberhentian Pegawai
- Mengetahui latar belakang kesalahan
- Mempertimbangkan kesalahan dibuat oleh dirinya sendiri atau suruhan
- Melihat resiko atas pemberhentian orang tersebut
Knowledge, skill dan ability penting di dalam
kepemimpinan.
Di dalam suatu organisasi harus ada keuangan, SDM
dan pemimpin.
Pengertian
Kepemimpinan
Di dalam konsep kepemimpinan kita harus mengetahui
terlebih dahulu mengenai pengertian kepemimpinan. Dilihat dari konsepnya
kepemimpinan dapat dikelompokkan menurut focus pembahasannya antara lain
sebagai berikut:
- Kepemimpinan sebagai suatu focus daripada proses dalam kelompok. Pengertiannya adalah kepemimpinan adalah kelebihan yang dipunyai oleh seseorang atau beberapa orang dalam suatu kelompok di dalam proses pengendalian masalah-masalah social/kemasyarakatan (Mumford:1906). Disini selain mempinyai hard skill seorang pemimpin juga harus memiliki soft skill.
- Kepemimpinan sebagai keperibadian dan pengaruhnya. Pengertiannya adalah kepemimpinan dianggap sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang agar ia lebih baik daripada orang lain dalam melaksanakan kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah serangkaian keperibadian yang mendorong seseorang untuk menggerakkan orang lain guna mencapai suatu tujuan tertentu (Ordway Tead : 1937). Dari kepribadian seseorang akan dihargai, disegani dihormati orang lain dimana keperibadian merupakan dorongan untuk mencapai kepemimpinan.
- Kepemimpinan sebagai seni untuk menimbulkan ketaatan. Pengertiannya adalah kepemimpinan sebagai suatu proses dengan mana seseorang dapat bertindak sebagi wakil yang berperan dalam suatu cara yang dikehendaki (Bennis:1937). Bagaimana ia mengekspresikan tingkah lakunya. Disini tentang cara, bagaimana pemimpin menggerakkan/mendorong orang lain.
- Kepemimpinan sebagai penggunaan pelaksanaan. Pengertiannya adalah proses/kegiatan untuk mempengaruhi orang lain yang terorganisir dalam suatu usaha mengelola suatu tujuan dan mencapai suatu tujuan tertentu (Stog Dill : 1950). Disini kepemimpinan dapat dilakukan pada organisasi yang tersusun dengan baik. Untuk bisa mempengaruhi orang lain pemimpin harus dapat bertindak adil.
- Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan kekuatan. Pengertiannya kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang dia inginkan. Untuk bisa mempengaruhi orang lain maka pemimpin harus mempunyai:
- Kekuasaan dan kekuatan yang disebut dengan Expert Power yaitu kekuasaan yang timbul karena keahliannya/kecakapannya/pengetahuannya sehingga ia mempunyai wibawa.
- Memiliki Respect Power yaitu pemimpin yang kekuasaannya timbul karena rasa hormat. Disini pemimpin juga harus memiliki kemampuan komunikasi.
- Memberikan Reward Power yaitu penghargaan dan orang yang diberi reward tersebut akan menghormati kita.
- Coersive Power yaitu ketika orang salah diberi sangsi, disini paksaan dapat dilakukan dengan cara persuasive.
- Legitimate Power yaitu kekuasaan yang sah/diakui yang disebut dengan personal power dan position power. Personal power adalah kepribadian kita sedangkan position power adalah kekuasaan yang dimiliki (French & Raven : 1958).
Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain melalui
kekuasaan yang dimiliki melalui hubungan antar pribadi dalam mana orang mau
tunduk karena dia ingin bukannya karena mereka harus. Dalam pimpinan tidak ada
paksaan. Ketika memaksa berarti kita menindas. Pemimpin harus mempunyai
kemampuan menganalisis untuk mengambil suatu keputusan dimanaanalisis tersebut
tidak hanya berdasar pengamatan tapi juga berdasarkan data dan fakta. Seorang
pemimpin juga harus mempunyai kemampuan komunikasi.
6
Ciri/Nilai yang melekat di dalam Kepemimpinan
- Honesty: ketika seorang pemimpin jujur maka pemimpin tersebut dapat dipercaya
- Trust: kepemimpinan harus memiliki kepercayaan
- Fairness: nilai keadilan/berlaku adil
- Respect: menghargai/dihargai orang lain
- Accountability: tanggung jawab memberikan arti/nilai sehingga orang lain menghargai/menghormati dan ia bertanggungjawab terhadap orang-orang yang dipimpin.
- Keyakinan Agama: meyakini agama kita sebagai kekuatan. Disini seorang pemimpin adalah seorang yang Technokrat intelek (menguasai/ahli disemua bidang) yang elit/ (sekelompok orang yang memiliki daya piker jauh kedepan). Artinya sisini pemimpin harus mampu mengatasi semua masalah sehingga mampu mengatasi masalah dan disini ia juga harus religius.
3
Teori yang Menggambarkan munculnya Leader
- Leader is Born Pemimpin muncul karena sejak lahir mempunyai kemampuan untuk memimpin. Ex: Megawati, George Bush. Kelompok teori ini disebut dengan teori keturunan simana dasar kepemimpinannya ditekankan pada isfat-sifat keturunan yang melekat. Sejak dilahirkan memiliki bakat, kemmapuan dan kelebihan-kelebihan dari orang lain.
- Leader is Made Pemimpin dapat dibuat berdasarkan proses pemilihan, penunjukan dan memiliki kapasitas sehingga ia melalui pengangkatan. Teori ini disebut dengan teori pengaruh lingkungan dimana dasar kepemimpinan ditekankan pada sifat-sifat yang diperoleh karena pengaruh lingkungan hidupnya, dengan demikian setiap orang mampu mnejadi pemimpin apabila diberi kesempatan dan pendidikan yang cukup.
- Leader is Born and Leader is Made. Akan lebih baik apabila seseorang yang memiliki kemampuan diberikan kesempatan dan pendidikan yang cukup. Disini jaringan (networkinh) diperlukan untuk menciptakan pemimpin, karena tanpa jaringan dia tidak akan dapat menjadi pemimpin karena tidak ada yang mendukung.
Tipologi
Kepemimpinan
Berdasarkan teorinya, para pemimpin dalam berbagai
bentuk organisasi dapat digolongkan pada 5 tipe kepemimpinan antara lain:
- Tipe Otokratis Seorang pemimpin yang otokratis memiliki cirri/sifat sbb:
a. Menganggap organisasi
sebagi milik pribadi dengan kata lain mengidentikkan/menyamakan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi.
b. Menganggap
bawahan semata-mata hanya sebagai alat untuk kepentingan pemimpin, sehingga
pemimpin dengan leluasa menyuruh orang lain.
c. Pemimpin tidak
mau dikritik, tidak mau menerima pendapat dan tidak mau diberi saran.
2 2. Tipe Militeristik
Sifat yang melekat:
a.
Dalam
menggerakkan bawahan menggunakan system perintah/komando
b.
Dalam
menggerakkan bawahan senang menggunakan pangkat/jabatan
c.
Selalu bersifat formalitas
dalam setiap kegiatan
d.
Menuntut
disiplin yang tinggi dan bersifat hirarkis
e.
Sukar
menerimakritik dan saran
3. Tipe Paternalistik
Sifat yang melekat:
a.
Menganggap
bawahan sebagai manusia yang tidak memiliki kemampuan
b.
Jarang member
kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan, berinisiatif dan
berinovasi.
c.
Bersikap maha
tau/paling pintar
d.
Melindungi
bawahan/ orang-orang yang ada di lingkungannya
4. Tipe Kharismatik
Seorang pemimpin yang memiliki cirri/sifat yang melekat pada dirinya bisa karena kekayaannya, kepandaiannya, keahliannya dan ia memiliki sifat supranatural. Kharismatik muncul dari dirinya dan dilihat dalam realitanya.
5. Tipe Demokratis
Seorang pemimpin yang memiliki cirri/sifat yang melekat pada dirinya bisa karena kekayaannya, kepandaiannya, keahliannya dan ia memiliki sifat supranatural. Kharismatik muncul dari dirinya dan dilihat dalam realitanya.
5. Tipe Demokratis
Adalah kepemimpinan yang menempatkan dirinya pada
posisi yang netral dan berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya. Orang
yang ikhlas (ia menganggap pekerjaan sebagai amana dan ibadah, ia tidak melihat
untung ruginya tapi melihat manfaat).
Dilihat dari prosesnya pemimpin adalah seorang yang
technocrat yaitu orang yang memiliki keahlian, intelek (memiliki kemampuan
memecahkan persoalan yang dihadapi) dan religius dimana keyakinan dapat
memberikan kekuatan untuk meleksanakan kepemimpinannya.
Berkaitan dengan
Sifat Kepemimpinan
Berdasarkan teori sifat kepemimpinan adalah rupa,
keadaan, kodrat, perangai, cirri dan watak seseorang yang Nampak dan dimiliki
lebih banyak oleh seseorang secara berlebih dari orang lain. Sifat kepemimpinan
ada 2 yaitu:
- Sifat subyektif. Dengan cirri-ciri selalu ulet, tangguh, ramah, tekun, memiliki daya tahan, berani dan mempunyai keunggulan dalam keyakinan. Ex: enterpreneur
- Sifat obyektif. Cirri-ciri yaitu kuat, memiliki daya tanggap yang tinggi, imajinasi, pengambilan keputusan. Ex: orang diranah publik.
Terdapat sifat kepemimpinan yang dikembangkan oleh
Sri Rama Wijaya yaitu sifat astabrata.
- Watak matahari: selalu memberi kemanfaatan bagi siapa saja
- Watak bulan: selalu memberi support/nasihat/kenyamanan pada orang lain
- Watak angin: memberi manfaat pada manusia, member contoh agar kita memahami bahwa pemimpin harus bermanfaat untuk orang lain
- Watak bintang: menggambarkan orang yang bertakwa yang memberikan arahan/ pemahaman bahwa apa yang kita kerjakan memiliki dasar.
- Watak mendung: watak orang yang berwibawa
- Watak samudra: orang yang mempunyai pengetahuan yang luas dan dalam
- Watak api: orang memiliki prinsip, kemampuan, daya tahan, kekuatan
- Watak bumi: diibaratkan seoran pemimpin selalu memberi kedamaian, keamanan, kenyamanan, benar-benar memperhatikan kebutuhan dasar/materiall. Pemimpin selalu mengarahkan kea rah yang lebih baik, ia selalu berpikir agar ia dapat meningkatkan kesejahteraan orang yang dipikirkan.
Dalam berbicara sifat kepemimpinan maka
sifat itu tidak lepas dari sifat dasar yang harus dimiliki seperti berpikir
konsisten dan bertanggung jawab.
BP. Stevanus
Sifat kepemimpinan
Teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ralph M. Stoqdill yang dikutip Daniel C. Fieldman dan Hugh J. Arnord. Dalam bukunya managering individuals & group behavior in organization. Mereka mengelompokkan ke dalam 3 macam:
1.
Sifat pribadi
terdiri dari:
a.
Mempunyai
kemampuan
b.
Kesanggupan
menyesuaikan diri
c.
Adjustmen
d.
Aggressiveness
e.
Berpengaruh
f.
Emotional
balance & control
g.
Bebas
h.
Originality
& creativity
i.
Personal
integrity
j.
Self confidence
(percaya diri) pemimpin tidak boleh ragu2 dalam mengambil keputusan
2.
Kemampuan/kesanggupan
a.
Cerdas
b.
Judgment (mampu
membuat pertimbangan dan keputusan yang teapat)
c.
Pengetahuan
d.
Pandai berbicara
3.
Social skill
a.
Ability
(kemampuan mengajak orang bekerjasama)
b.
Administrative
ability (kemampuan administrative/pelaksanaan)
c.
Cooperativeness
(mampu bekerjasama)
d.
Terkenal,
prestise
e.
Sociability
(interpersonal skill)
f.
Social
participation (keterlibatan/partisipasi sosial)
g.
Bijaksana dan
diplomasi
Menurut pendapat “ORDWAY TEAD” dalam bukunya The Art Of
Leadership menyebutkan beberapa kualifikasi pemimpin/kepemimpinan:
- Sehat jasmani/rohani
- Memiliki tujuan/arah yang jelas
- Besemangat
- Bersahabat dan kasih sayang (menciptaka hub. Keakraban dalam dunia kerja)
- Integritas kata dan perbuatan
- Keahlian teknis misalnya mengambil keputusan
- Mampu membuat keputusan yang benar, tepat dan cepat
- Kecerdasan
- Keahlian mengajar
- Iman (kepercayaan) menjadi landasan/nilai moral dan etika. Tanpa moral dan etika yang baik maka kepemimpinan akan hancur.
G.L. Freeman dan E. K. Taylor membuat perbandingan
antara sifat-sifat pemimpin dan bukan pemimpin
No
|
A Leader is
|
No
|
A leader is
not
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Rajin
Giat
Keras hati
(teguh)
Ambisius
Kuat
Berani
Kerjasama
Percaya diri,
tenang
Riang
Kematangan
emosi
Efisien
(berbicara hal2 penting)
Cerdas
Berbakat
Banyak akal
Imajinatif
Mengutamakan
orang lain
Tidak
mementingkan diri sendiri
Setia pada
cita2
Mora/susila
harus beretika
Toleran/lapang
dada
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Malas
Keras kepala
Tidak
konsisten
Menunda-nunda
Malu
Pengecut
Tidak mau
mundur
Selalu gelisah
Kaku
Tidak dewasa
Hehabah
(hasty)
Tidak berdaya
bila ditekan
Melarikan diri
Selalu mencari
alasan untuk bebas dari kesalahan
Tidak bermutu
Sombong
Dogmatik,
Fanatic
Bandel
Tidak masuk
akal pembicaraannya
Berpikiran
sempit
|
Kelemahan teori
sifat
- Tidak mungkin ada orang yang memiliki sifat kepemimpinan
- Ada orang-orang yang memiliki sifat sebagai pemimpin tidak menjadi pemimpin dan sebaliknya
- Ada orang yang menjadi pemimpin memiliki karisma
- Tidak mungkin semua sifat diatas berlaku untuk segala organisasi dan segala situasi. Setiap organisasi dan situasi membutuhkan kepemimpinan masing-masing.
- Sebelum menjadi pemimpin tidak tampak sifat2 kepemimpinannya namun setelah jadi pemimpin baru terlihat.
Teori perilaku
sering disebut teori gaya
Teori ini menekankan bahwa efektifitas/ keberhasilan
seorang pemimpin sangat ditentukan oleh gaya/perilaku pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya. Didalam organisasi gaya kepemimpinan selalu
berorientasi pada 3 macam perilaku:
- Perilaku pemimpin yang berorientasi pada yugas, pekerjaan/produktivitas
- Perilaku pemimpin yang berorientasi pada aspek manusia, perasaan, kebutuhan, hubungan, motif dll.
- Perilaku pemimpin yang berorientasi pada ke 2 aspek secara sama-sama diperhatikan.
Pemimpin apabila berorientasi pada produksi pada
tugas/pekerjaan sering kali disebut juga sebagai pemimpin yang otoriter.
Sementara yang lebih berorientasi kepada manusia disebut pemimpin yang
demokratis. Gaya/perilaku pemimpin selalu tampak melalui perilaku dalam hal
membuat keputusan, berkomunikasi, memberikan tugas, melakukan pengawasan dll.
Apabila pemimpin mengambil keputusan sendiri disebut otoriter, komunikasi 1
arah dan tidak ada feed back, pengawasan ketat & kaku, pekerjaan dirinci,
diperintah, komando. Sedangkan pimpinan yang melibatkan komunikasi 2 arah dalam
pengambilan keputusan maka pemimpin tersebut demokratis. Tapi yang tidak
keduanya disebut pemimpin “Laissez- Feire” rezim libertarian. (Ronald Lippit
& Ralph K.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar